Diabetes Tipe 1 & 2 - Penyebab, Gejala Dan Pencegahan (Lengkap) Gejala Diabetes Tipe 2

Diabetes Tipe 1 & 2 - Penyebab, Gejala dan Pencegahan (Lengkap)

Haii bertemu kembali di situs Herbal Asli Nusantara , pada sesi ini saya akan melakukan pembahasan mengenai "Diabetes Tipe 1 & 2 - Penyebab, Gejala dan Pencegahan (Lengkap)" secara gamblang, yuk simak sedetilnya ...

penyebab dan gejala diabetes

Diabetes (atau diabetes mellitus) adalah penyakit kronis yang membuat tubuh seseorang mengalami kelainan dalam mengolah energi yang diperoleh dari makanan. Ada 3 tipe diabetes tipe 1, diabetes tipe 2, dan diabetes gestasional.

Diabetes adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh kekurangan atau tidak cukupnya pasokan insulin pada tubuh. Insulin adalah hormon yang dibuah oleh pankreas. Hormon ini berperan seperti kunci untuk pintu pada sel tubuh yang kemudian akan membuat gula (glukosa) dapat masuk ke dalam sel.

Tubuh seseorang secara otomatis menjaga kadar gula darah pada level normal. Setelah mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat, gula akan diserap oleh darah dengan sangat cepat. Jumlah darah yang diserap darah tidak akan terlalu tinggi, tapi juga tidak terlalu rendah. Dua hormon yang bekerja, yaitu insulin dan glukagon, yang diproduksi di pankreas, akan selalu mengontrol kadar gula darah seseorang.

Pada penderita diabetes, pankreas memproduksi insulin yang sedikit, sehingga membuat gula pada darah tidak dapat masuk ke otot dan sel lain untuk memproduksi energi. Jika hal ini terjadi, gula akan menumpuk pada aliran darah, yang kemudian akan menyebabkan tingginya kadar gula darah (diabetes).

[toc]

Diabetes Tipe 1

gejala diabetes tipe 1
Diabetes tipe 1

Penyebab Diabetes Tipe 1

Diabetes tipe 1 merupakan salah satu kasus diabetes yang jarang terjadi. Paling tidak, hanya sekitar 10% dari seluruh penderita diabetes yang memiliki kasus diabetes tipe 1.

Diabetes tipe 1 merupakan jenis diabetes yang disebabkan oleh kelainan organ tubuh. Pada penderita diabetes tipe 1, antibodi pada tubuhnya akan menyerang pankreas, yang kemudian menyebabkan kerusakan pada pankreas sehingga pankreas tidak dapat memproduksi insulin.

Terdapat beberapa cara mengobati diabetes tipe 1, yaitu dengan memberikan tablet insulin atau suntikan insulin. Meski begitu, pemberian insulin yang paling umum adalah dengan menggunakan suntikan. Hal ini karena apabila diminum, obat akan dicerna di dalam perut seperti makanan sehingga tidak bisa masuk ke dalam darah.

Penderita diabetes tipe 1 biasanya telah diajarkan untuk menyuntikkan tubuh mereka dengan insulin. Penyuntikan ini dilakukan pada jaringan tubuh dengan lapisan lemak yang lumayan tebal, misalnya paha dan perut.

Gejala Diabetes Tipe 1

1. Gula darah tinggi

Gula darah tinggi
Gambar: Healthiack

Gula darah tinggi (hiperglikemia) merupakan faktor utama yang menyebabkan diabetes terjadi pada seseorang. Terdapat 2 jenis hiperglikemia, yaitu fasting hyperglycemia dan postprandial hyperglycemia.

Fasting hyperglycemia adalah kondisi gula darah yang mencapai lebih dari 130 mg/dL (milligram per desiliter), padahal orang tersebut tidak minum dan makan selama setidaknya 8 jam. Sementara itu, postprandial hyperglycemia adalah keadaan dimana gula darah mencapai lebih dari 180 mg/dL setelah 2 jam seseorang makan.

2. Berat badan menurun

Kehilangan berat badan atau sering disebut sebagai diabetes gestasional. Diabetes gestasional adalah keadaan dimana tubuh ibu hamil mengalami intoleran terhadap glukosa. Menurut US Pharmacist pada Medscape, seorang ibu yang didiagnosis menderita diabetes gestasional pada masa kehamilan memiliki peluang 50% untuk menderita diabetes mellitus selama 20 tahun setelah didiagnosa diabetes gestasional.

Diabetes gestasional berisiko bagi ibu dan janin. Tingginya kadar gula darah akan menyebabkan transfer gula yang tinggi pula pada janin, yang kemudian menyebabkan penyakit kelebihan insulin (hyperinsulinemia) dan juga membesarnya ukuran janin. Ukuran janin yang terlalu besar akan menyebabkan birth trauma (timbulnya luka-luka pada organ tubuh akibat melahirkan), pengeluaran janin secara caesar, dan risiko jangka panjang intoleran gula serta obesitas.

Selain itu, diabetes gestasional juga dapat menyebabkan komplikasi lain pada janin, yaitu hypoglycemia (rendahnya kadar gula darah dalam tubuh), hyperbilirubinemia (tingginya tingkat bilirubin sehingga menyebabkan tubuh bayi berwarna kuning), gangguan sistem pernapasan, lemah jantung, dan hypocalcemia (rendahnya kadar kalsium dalam darah).

Penyebab Diabetes Gestasional

Pada saat hamil, tubuh akan meningkatkan daya tahan terhadap insulin (resistansi) dan juga akan meningkatkan sekresi insulin oleh pankreas untuk perkembangan kehamilan. Resistansi insulin ini dimulai pada pertengahan masa kehamilan dan akan terus berlangsung hingga akhir kehamilan.

Tubuh ibu hamil akan mensekresi insulin 200 hingga 250% untuk menjaga tingkat gula darah, dan apabila tingkat sekresi insulin lebih rendah daripada yang seharusnya, ibu hamil tersebut akan menderita diabetes gestasional.

Penyebab diabetes gestasional ini bisa digolongkan menjadi 3, yaitu autoimun (keadaan dimana sistem kekebalan tubuh mengalami gangguan dan kemudian menyerang jaringan tubuh sendiri), monogenik (keturunan), dan adanya riwayat keluarga yang menderita resistansi insulin.

Selain 3 penyebab diatas, diabetes gestasional juga dapat terjadi karena faktor obesitas yang kemudian akan menyebabkan resistansi insulin.

Monitoring Selama Masa Kehamilan

Diabetes gestasional memberikan risiko yang merugikan ibu hamil dan juga bayinya. Untuk itu, perlu dilakukan pengawasan selama masa kehamilan. American Diabetes Association menyebutkan beberapa hal yang harus diawasi selama masa kehamilan, diantaranya:

  1. Melakukan pengecekan sendiri pada kadar gula darah setiap hari dan mengonsultasikan pada dokter Anda berapa kadar gula darah yang normal untuk ibu hamil.
  2. Pengecekan kadar gula pada urin tidak akan mendeteksi diabetes gestasional. Namun, keton pada urin dapat membantu ibu hamil untuk mendeteksi total kalori atau karbohidrat pada ibu hamil yang sedang membatasi asupan kalori.
  3. Pengawasan terhadap kehamilan juga meliputi pengawasan tekanan darah dan protei pada urin untuk mendeteksi gangguan pada organ yang disebabkan oleh tekanan darah.
  4. Pengawasan harus lebih ditingkatkan apabila kadar gula darah pada ibu hamil yang berpuasa melebihi 105 mg/dl.
  5. Pengawasan terhadap janin menggunakan teknologi ultrasonography (USG) yang dilakukan pada awal trimester ketiga dapat membantu mengidentifikasi kondisi janin sehingga dapat mencegah ibu hamil dari terapi insulin.

Penanganan Diabetes Gestasional

  1. Ibu hamil penderita diabetes gestasional harus melakukan konsultasi nutrisi untuk mengetahui jumlah asupan nutrisi sesuai kebutuhan ibu hamil dan janin setiap harinya. Selain itu, beberapa ibu hamil mungkin akan direkomendasikan untuk mengonsumsi pemanis tanpa kalori untuk menjaga kadar gula darah.
  2. Untuk ibu hamil yang obesitas (BMI >30 kg/m2), perlu membatasi asupan kalori 30 hingga 33% setiap harinya (setara dengan 2500 kal/kg per harinya). Hal ini akan membantu ibu hamil untuk mengurangi risiko hyperglycemia (tingginya kadar gula darah). Selain itu, membatasi asupan karbohidrat sebanyak 35 hingga 40% mampu membantu pertumbuhan janin dan pengeluaran janin.
  3. Melakukan terapi insulin apabila dibutuhkan (sesuai dengan instruksi dokter/pakar nutrisi).

Begitulah pembahasan "Diabetes Tipe 1 & 2 - Penyebab, Gejala dan Pencegahan (Lengkap)" terima kasih atas kunjungannya

postingan ini dikelompokkan ke dalam kategori gejala diabetes tipe 2, penyebab diabetes tipe 2, penyebab diabetes tipe 2 pdf,

postingan ini bersumber dari https://familinia.com/penyebab-dan-gejala-diabetes/

Posting Komentar untuk "Diabetes Tipe 1 & 2 - Penyebab, Gejala Dan Pencegahan (Lengkap) Gejala Diabetes Tipe 2"